Minggu, 24 April 2016

The Homeless Man

The Homeless Man

     Namaku Shiska,perjalanan ku ke amerika untuk ketiga kalinya,disini aku mengitari beberapa gedung besar,serta mencari apartemen untuk tinggal,aku senang sekali berjalan-jalan mengelilingi daerah apartemen ku untuk memberi makanan dan minuman untuk beberapa Tuna Wisma yang berada disekitar daerah itu,pandangan ku terhenti ketika melihat seorang pria Tuna Wisma yang sedang menuntun seorang Tuna Netra kesebrang jalan,Pria tuna wisma ini pun kembali ketempatnya duduk dan menunggu seseorang untuk memberi tempat tinggal.
       Esok harinya akupun berjalan mengelilingi daerah itu lagi,tak kulihat Pria tuna wisma itu duduk ditempat itu lagi,akupun memutuskan untuk memberi makan seorang tuna wisma lainnya,tiba-tiba dari arah selatan datang mobil patroli jalanan yang mengangkut banyaknya Tuna Wisma.Ketika ku ingin kembali ke apartemen,tanganku ditarik oleh seseorang yang tak ku kenal,ketika diriku menghadap kearah belakang,ternyata Pria itulah yang menarik tanganku,ia meminta izin untuk tinggal diapartemen ku dalam beberapa hari.
"Ada apa?" Tanyaku padanya
"Mereka ingin membawaku ke perkarangan" Jelasnya
"Lalu?" Panyaku sekali lagi
"Izinkan aku tinggal diapartemen mu" Pintanya
"Tidak,aku tidak bisa memberi sembarang orang izin untuk tinggal" Jelasku
"Ayolah nona,izinkan diriku tinggal untuk 3 hari saja,selanjutnya aku akan pergi" Jelasnya sekali lagi
"Tidak bisa,kau saja belum memperkenalkan dirimu" Jelasku
"Baiklah,Namaku Albert,aku bangkrut dan memutuskan menjadi seorang tuna wisma" Jelasnya
"Baiklah,aku akan mengizinkanmu tinggal 3 hari diapartemen ku" Ungkapku
"Sungguh nona?" Tanyanya padaku sekali lagi
"Sungguh,tapi hanya 3 hari" Jelasku
"Terimakasih" Ucapnya sambil Menggenggam tanganku
        akupun berjalan menuntunnya keruanganku,dan disana dirinya sangat terkejut dan tidak berani menyentuh barang-barang yang tersusun rapih.3 hari ini ia manfaatkan untuk mencari sebuah pekerjaan yang tak seberapa besar,asalkan ia bisa tinggal dan bisa makan,akupun terharu mendengarnya.
        Pekerjaan ku'pun selesai,aku kembali ke apartemen dan duduk disofa ruang tamu aku melihat ia duduk dilantai dengan pakai'annya yang tadi pagi,beberapa kantung pakai'an pria yang aku beli tadi pun aku kasih kepadanya,dan menyuruhnya membersihkan badanya serta memakai pakai'an yang aku belikan tadi.
"Albert,kopi panasmu kutaruh diatas meja ruang tamu yah" Teriaku dan langsung berjalan menuju kamar tidur
"Terimakasih Nona" Ucapnya
   Pagipun datang....
       Ketika kuberjalan keruang tamu untuk sarapan,aku melihat sebuah surat
"Selamat pagi nona,semoga sarapan yang kubuat untuk mu bisa memberimu semangat dan energy untuk kerja labih keras lagi,aku pergi untuk mencari pekerjaan dikota sebrang,maaf sebelumnya apabila aku merepotkan" surat ditulisnya membuatku tertawa,selesai sarapan akupun berangkat bekerja.
    Kerjaanku selesai sore hari akupun langsung memutuskan untuk pulang dan beristirahat,dan tak lupa membeli beberapa donat,dan 2 coklat panas ditoko samping apartemenku tinggal,dari kejauhan kulihat Albert sedang duduk didepan pintu menungguku pulang.
"Sedang apa kau?" Tanyaku
"Menunggumu" Jawab Albert
"Kenapa kau tak masuk daritadi?" Tanyaku
"Aku tak memiliki akses untuk masuk ke Ruanganmu"
"Aksesku kutitipkan pada Reservation" Jawabku dengan tawa
"Aku tak mengetahui itu,apa yang kau bawa,berikan padaku biar aku yang membawanya" Pintanya
"Baiklah,ini" Beriku
   Kamipun masuk kedalam apartemen itu,dan memulai beberapa obrolan yang menarik
"Al..kapan kau ke amerika?" Tanyaku
"Sejak 2014 kemarin tepatnya bulan Desember" Jawabnya
"Waktu itu kau bekerja apa?" Tanyaku
"Memegang perusaha'an ayahku,dan kemudian diambil oleh anak tiri ayahku,sepertinya itus aja yang kuceritakan padamu,sampai jumpa besok,besok adalah hari terakhir aku menginap disini" Jelasnya dan menutup pembicaraan malam itu,akupun pergi tidur.
       Alarmku berbunyi kencang,suara gemuruh kompor dan harumnya nasi goreng pagi membuatku terbangun,setelah itu ku langsung membersihkan badanku dan berjalan kemeja makan,kulihat Albert sedang memainkan Spatula dengan lihay,akupun bertanya padanya.
"Sedang apa kau Al?" Tanyaku
"Membuatkan sarapan pagi untuk Nona Besar" Jawabnya dengan senyuman
"Kau ini...bisa saja,oiyah nanti siang aku ingin belanja,kau ingin menemaniku?" Tanyaku
"Tentu ..Nona,Terimakasih juga atas penginapannya,aku telah mendapatkan pekerjaan dan aku mulai bekerja disebuah restoran" Jawabnya sambil memberitahu'ku
"Berhenti memanggilku nona,namaku Shiska,panggil saja Shis,aku turut senang kau mendapatkan pekerjaan" Ungkapku
"Sarapan sudah siaap" Ucapnya
"Waah,pungguh enak" Pujiku bahwa makanan yang dibuat Albert sangat enak
     Akhirnya kami bekerja ...
"Shis ... siapa nama pria itu?" Tanya Cecil
"Namanya Albert kau ingin sekali tahu namanya,jangan-jangan" Lirik Raguku pada Cecil
"Dia sangat tampan" Ungkapnya
"Hey .. ada bos ayo kembali bekerja" tutupku
      Siang pun datang,pekerjaanku tak kunjung selesai,akhirnya ku titipkan semuanya pada cecil,dan berjanji padanya aku akan kembali setelah malam tiba untuk mengambil beberapa file yang tertinggal dilaciku,ketika aku datang dimall itu,Albert sedang duduk menunggu asik dan segenggam korang yang ia baca,ku berjalan kearahnya.
"Haii... Albert" Sapaku
"Haii juga Nona,hmn..maksudku Shis" Jawabnya
"Antar aku ketempat pakai'an yang ada disebelah barat sanah Al" Pintaku
"Ayo...kemana saja untukmu aku akan turuti" Jawabnya
"Baiklah" Sautku
       Aku dan Albert pun berbelanja disebuah toko pakai'an yang terletak disebelah barat,tak lupa membelikan beberapa pakai'an untuk Albert,aku mengambil beberapa pakai'an dan mencobanya,Albert kusuruh untuk menyebutkan apakah pakai'an ini cocok untuk'ku atau tidak,akupun mulai mencoba satu persatu baju yang kubawa itu.
"Bagaimana?" Tanyaku pada Albert soal baju yang pertama
"Hmn....tidak cocok" Jawabnya sambil menggelengkan kepala
"Bagaimana dengan yang ini?" Tanyaku untuk baju yang kedua
"Warnanya gelap,tidak cocok untuk mu" Jawabnya sambil menggelengkan kepalanya lagi
"Bagaimana?" Tanyaku untuk terakhir kali
"Sepertinya pas untukmu,yasudah kau pakai saja yang itu" Jawabnya
"Ayo ikut aku,aku ingin memilih baju untukmu" Ucapku padanya
"Untuk apa?tak usah kau hanya menghabiskan uangmu untuku" Tolaknya
"Tak apa,ayolaaah" Ucapku sambil menarik tangannya
"Baiklaah,seterah kau saja" Ucapnya dengan pasrah
    aku mengambil 4 pasang baju yang cocok untuknya,setelah memilih semua baju akupun berkunjung kesebuah restoran tempat Aku dan Cecil makan,beberapa makanan kami pesan,ketika makanan datang Albert memotong sedikit steak yang dipesannya,dan kemudian menyodorkannya padaku.
"Ayo...ini" Sodorkannya sebuah sendok dengan sepotong Steak
"Apa?" Tanyaku
"Ini sebagai ucapan terimakasihku padamu" Jawabnya
"Baiklah" 
   Akupun memakan Steak itu,dan selesai makan kami pulang,aku terkejut ketika masuk kedalam ruangan,melihat beberapa tas Albert yang besar,aku tanyakan itu padanya.
"Hey..kau mau kemana dengan tas sebesar itu?" Tanyaku
"Ini adalah hari terakhirku menginap,aku telah diberikan izin tinggal oleh kepala Restoran Shis" Jawabnya
  Bahkan aku terkejut ketika ia tak memanggilku Nona lagi,akupun mulai merasakan perbedaan didalam diri Albert,karena aku sangat lelah tanpa basa-basi akupun langsung pergi kekamar untuk tidur.
       Pagi datang dengan sepotong Surat ....
Aku berjalan menuju ruang tamu,dan melihat sepotong surat yang berisi seperti ini "Hai Nona manis,terimakasih untuk 3 hari penginapannya,aku sangat senang dengan mu,pagi ini aku dipindahkan diL.A untuk bekerja disebuah cabang restoran baru,kuharap kau tidak lupa dengan ku,jangan lupa makan nasi goreng dan susu manis yang kubuatkan untukmu" tulisnya pada akhir pesan,setetes air mata jatuh disurat itu,aku tak tau perasaan apa ini?yang datang tiba-tiba ketika ia pergi,bahkan dari awal bertemu perasaan ini telah ada,aku tak berani mengungkapkan ini semua,aku bodoh!bodoh!dan bodoh!
   Dengan penyesalan yang sangat dalam aku menghubungi Cecil untuk libur kerja karna tidak enak badan dan perasaan kecewa yang tak kunjung pergi,kuanggap semua ini hanya mimpi,dan kuanggap semuanya tak pernah terjadi tetapi tetap saja.
   3 Tahun kemudian
"(Suara tombol pintu apartemenku)"
"Albeeeeerrrt..." Aku berlari menuju pintu,dan ternyata itu adalah Cecil
"Aaah...Shiskaaaa" Peluk erat Cecil
"Cecil....." Peluk ku
"Ada apa dengan mu? sudah 3 tahun ini kau tidak pernah keluar,dan pergi ke mall bersamaku" Tanyanya
"Aku tidak ingin pergi keluar Cel" Jawabku sambil menutup pintu apartemen ku
"Kemana Pria itu?" Tanyanya
"Dia..,dia pergi sejak 3 tahun lalu" Tetes airmataku kembali jatuh
"Ouuh" Peluknya
   "Krriiiinggg.......Krriiiinnnggg" Dering Telfonku
   "Halo...Shiska Sherey?" Tanya'nya
   "Halo nak,apa kabar?" Tanyanya
   "Ayaah..,aku baik-baik saja,bagaimana dengan mu dan ibu disana?" Tanyaku
   "Ayah dan Ibumu sungguh baik,kami merindukanmu kapan kau kembali ke Prancis?" Tanyanya
   "Aku juga merindukanmu Ayah,aku akan berangkat ke Prancis minggu ini" Jawabku
   "Ayolah nak berkunjung,perusahaan ayah tak ada yang mengurus,kakakmu telah kembali ke Jepang"
      Tuturnya
   "Baiklah...aku akan kembali minggu ini" Jawabku
 
   "Sampai jumpa di Prancis nak,dadaah" Tutupnya
   "Dadaah ayaah" Tutupku
"Siapa tadi?" Tanya Cecil
"Ayahku" Jawabku dengan girang
"Waah sungguh,ada apa ia menelfonmu?"Tanyanya
"Aku akan kembali ke Prancis,minggu ini" Jawabku
"Sungguh?" Tanyanya dengan wajah yang murung
"Iyah Ceel,sungguh" Jawabku
    Percakapan kami terus berlanjut hingga sore sebuah telfon yang menghampiri Cecil,ia pulang dengan sedikit rasa kecewa atas keputusanku.
   Minggu keberangkatanku ke Prancis
"Dear Cecil,kumohon jaga semua fasilitas Apartemenku" tulisku disebuah pesan singkat,karna Cecil tidak bisa mengantarku ke Bandara,Akupun Take Off.
 3 Hari ketika kusampai di Prancis
      ketika aku keluar dari bandara,aku melihat Ayah dan Ibu menunggu diriku,sontak akupun berlari sambil membawa beberapa koper,dan ketika sampai akupun memeluk mereka dengan air mata yang mengalir deras.
hari-hari ku di Prancis kujalani seperti biasa layaknya aku tinggal di amerika.
1 Tahun kemudian setelah
   kehampaan diriku,Ibu dan Ayah telah banyak menjodohkan ku dengan putra seorang pengusaha kaya,tetapi mengapa perasaan ini datang kembali,aku memutuskan untuk kembali ke Amerika Serikat untuk beberapa hari dan melihat Apartemenku.
    Saat ku tiba didepan pintu Apartemenku,aku melihat sebuah surat yang tak lama ditulis "Dear Nona manis,ingatkah denganku?aku adalah orang yang kau tolong dulu,kini aku tinggal di Amsterdam untuk memulai karirku sebagai seorang Chef,aku sangat berharap,aku dapat melihatmu lagi,kutunggu kau di Amsterdam.Salam Manis Nasi goreng dan Susu Hangat" begitulah isi surat itu,aku terdiam seribu kata,takbisa berbuat apa-apa setelah membaca surat itu.Tiba-Tiba Cecil menelefonku dan menanyakan kabarku.
"Shiskaaaa ...." Panggilnya lewat telefon itu
"Ceciil...Dimana kau?" Tanyaku
"Aku sedang menuju Apartemen mu" Jawabnya
"Tidaaak,tunggu aku dicafe biasa saja,didalam mall itu" tutupku dan langsung pergi menuyusul Cecil di Cafe
  Sesampainya di Cafe akupun menceritakan semua,dan Cecil pun setuju dan ikut menonton Albert di Amsterdan,Cecil mengajak Joe sang suami,dan anak-anaknya untuk pergi ke Prancis bersamaku.
   Esoknya aku pun menunggu dibandara,menunggu mereka,dan benar Cecil dan keluarganya menepati janji,kami masuk kedalam pesawat dan menunggu sampai Jerman.Sesampainya di Jerman,aku langsung memanggil mobil yang disediakan oleh ayahku,karna sebelum aku ke Jerman aku meminta fasilitas ayahku
   Sesampainya aku direstoran itu,aku terkejut begitupun Cecil dan keluarganya,ia terkejut karna tak ada satu orang pun,didalam gedung itu,ternyata aku berdiri digedung yang salah,gedung yang Albert bilang dibelakang gedung ini,sang supirpun langsung memanggil ku
"Nona...Kemari,kau salah tempat" Ucap supir kendaraan kami
"Oaah...baiklah" Jawabku
       Kami sampai direstoran yang Albert maksud,disana sangat ramai,dan kini foto Albert dipajang disebuah Frame yang dilindungi Emas,ketika acara dimulai Albert keluar dari belakang panggung,aku merasa malu karna ia tak mengenaliku,ia melakukan interview tanpa melihat kearahku tadinya aku kecewa,tetapi ketika selesai interview ia berjalan kebelakang panggung,aku mulai kecewa,sangat-sangat kecewa,akupun keluar dari gedung itu,tiba-tiba.
"Shis...." Peluknya dari belakang
Aku terkejut "Albert *sniff-sniff*" aku balik badan dan memeluknya kembali
"Mau kemana kau?tetaplah disini dan bersamaku" Ucapnya
"Sniff-Sniff" Responku
"Tetaplah bersamaku hingga kita tua nanti,kau bersediakah?" Tanya'nya
"Umn....Ba-Baiklah" Jawabku dengan malu
"I love you" Peluknya semakin erat
                     Akhirnya kami menikah dibulan desember 2008
     15 April 2015
Kini kami dikaruniai dua orang anak laki-laki yang sangat tampan seperti Albert.
    "SELESAI"

Senin, 18 April 2016

Dream's : The Lake

       Siang itu aku sedang berjalan santai memutari danau disekitar rumah,tapi langkahku terhenti ketika aku melihat potongan-potongan tubuh yang berjejer diatas rerumputan,akupun mencoba berlari dari tempat itu,namun sebuah akar dari dalam danau muncul keatas permukaan dan menarik'ku,akupun terikat oleh akar itu,kakiku menjadi lemas,dan hampir ingin pingsan,tiba-tiba seorang pria dengan jas hitamnya yang mewah berdiri tepat didepanku,ia tak membantuku,ia menertawaiku dengan sangat lepas,Pria itupun melayangkan sebuah benda tajam kearahku,wajahku terasa teriris bagaikan sebatang kayu yang sedang ditebang.

"Toloooooong!!!!" Teriak'ku,namun tak ada seorang pun disekitar danau itu,Pria Berjas itupun hilang,dan kini muncul seorang nenek parubaya dengan rambutnya yang sangat putih,dan ia berjalan kearahku dengan sebuah tongkat batu,tongkat itupun dipakainya untuk memukul kepala'ku dan aku mulai merasakan ada sebuah cairan yang mengalir diatas kepalaku,akupun mengusapnya benar saja,kepalaku berdarah dan kulit pun menyusul dengan melebar seakan-akan kepalaku ingin terbelah dua,taklama setelah itu munculah seorang anak kecil dengan permen lolipopnya,dan sebuah sendok makan yang besar,akupun berteriak meminta tolong,dan meminta bantuan padanya namun......

"Tollooooong!!!!" Teriak'ku membuat anak itu menoleh kearahku,dan akupun berharap padanya agar ia mau menolongku,iapun berjalan kearahku,mulai kurasakan aneh saat ia menyentuh bola mataku yang sebelah kiri,dan mulai memasukan Sendok yang ia pegang kedalam kelopak mataku,ia mencongkelnya secara perlahan,seperti halnya ia menyendok sebuah Eskrim.

"Aa...Apa yang kau lakukaaan?" Tanyaku padanya

"Uuh....hmn......" Jawabnya dengan nada heran,dan ia tetap melanjutkannya,ia memutuskan bola mataku dan mencabut Syaraf yang masih menempel pada mataku,akupun berkedip,dan tiba-tiba badanku kembali utuh dan kembali seperti semua,tiba-tiba perutku merasakan mual yang sangat-sangat mual,rasanya ada sesuatu yang ingin keluar dari tubuhku,perutku membesar dan sebuah jari muncul dari lubang pusarku,lubang itupun membesar dan sesuatu bergerak keluar,dengan darah yang sangat banyak,ia merangkak keluar kemudian merangkak kearahku,ia mulai menusuk-nusuk seluruh tubuhku dengan kuku jarinya yang tajam,dan ia mencoba untuk mencongkel kedua bola mataku,dan ketika kukunya tertusuk dikedua bola mataku.

"Aaaaaaaahhhhhhhhhhh!!tolooooonggg!" Teriaku sekencang-kencangnya

"Heey!Carla,ada apa?kau mimpi buruk lagi?" Tanya Mama padaku yang berlari dari kamarnya ke kamar'ku

"Iyah,aku bermimpi lagi mah" Jawabku

Akupun terbangun dari mimpi yang sangat menakutkan.
  Namun kedua mataku masih terasa seperti tertusuk dan sakit itu tak hilang